Apakah yang setiap hari Anda ( Kita ) lakukan sehabis bangun tidur di pagi hari ?
Bangun, mengambil air wudhu, Shalat lalu tidur lagi ?
Atau ... bangun, mengambil air wudhu, Shalat, lalu duduk di depan TV ?
Atau ... bangun, mengambil air wudhu, Shalat, lalu mengamati satu persatu harta benda yang kita miliki, siapa tahu ada yang hilang atau pindah dari tempatnya ?
Atau... bangun agak kesiangan, lalu bergegas mandi, lalu buru-buru berpakaian dan duduk di meja makan untuk sarapan roti bakar dan teh hangat lalu kemudian cepat-cepat naik mobil untuk pergi bekerja ?
Pernahkah Anda ( kita ) dengan sengaja bangun pagi, setelah Shalat lalu berdiri di luar rumah memandang langit, menanti terbitnya Sang Mentari yang seumur hidup kita telah setia menerangi hari-hari siang kita ?
Tidakkah sedikit saja terbersit didalam hati anda ( kita ) ketakutan dan keraguan bahwa pagi itu Matahari ternyata tidak akan terbit lagi ?
Atau, tidakkah sedikit saja terbersit didalam hati anda ( kita ) ketakutan dan keraguan bahwa pagi itu Matahari tidak muncul dari ufuk Timur ?
Ataukah anda yakin seyakin-yakinnya bahwa Matahari akan datang seperti biasanya ?
Ataukah anda lupa dengan itu semua ?
Ataukah anda tidak peduli dengan itu semua ?
Hadist Riwayat Abu Dzar ra :
Bahwa pada suatu hari Nabi saw bersabda : “ tahukah kalian ke mana matahari pergi ?” Para sahabat menjawab Allah dan RasulNya lebih tahu. Rasulullah saw. Bersabda lagi : “Matahari berjalan hingga berakhir sampai ke tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu menjatuhkan diri bersujud. Dia ( matahari ) terus dalam keadaan begitu hingga difrimankan kepadanya : ‘Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang.” Mataharipun kembali, sehingga di waktu pagi terbit lagi dari tempat terbitnya. Kemudian berjalan, hingga berakhir pada tempat menetapnya di bawah Arsy, lalu bersujud dan tetap dalam keadaan begitu, sampai difirmankan kepadanya : ‘ Naiklah, kembalilah dari mana engkau datang. Matahari kembali, sehingga diwaktu pagi muncul dari tempat terbitnya. Kemudian ia kembali berjalan tanpa sedikitpun manusia menyadarinya, hingga berakhir pada tempat menetapnya itu di bawah Arsy, lalu difirmankan kepadanya : ‘ Naiklah, terbitlah dari Barat. Maka pagi berikutnya, matahari terbit dari sebelah Barat. Rasulullah saw. Melanjutkan : “ Tahukah kalian kapan itu terjadi ? itu terjadi saat : Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka atau kedatangan Tuhanmu atau kedatangan beberapa ayat Tuhanmu . Pada hari datangnya ayat dari Tuhanmu, tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang kepada dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: "Tunggulah olehmu sesungguhnya Kamipun menunggu ". [ QS. 6 : 158 ].
Sungguh, bila kehidupan dunia telah membuat kita terlena,
bila kesenangan dunia telah membuat kita lupa,
bila lezatnya harta, sejuk dan megahnya rumah kita, telah membuat kita lupa dan tidak peduli, dan ibadah kita hanya merupakan ritual rutinitas, sekedar menggugurkan kewajiban, tanpa menimbulkan bekas bagi hati, pikiran dan perasaan kita, maka, sesungguhnya, kita sedang menuju ke jalan yang salah tanpa kita sadari.
Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik . [ QS. 3: 14]
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit). [ QS. 13:26 ]
Selasa, 20 Januari 2009
Janganlah ( kita ) terlena.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
sungguh sebuah pencerahan,... makasih
makasih kembali..
hanya saling mengingatkan saja, juga buat diri sendiri.
Terimakasih telah mengingatkan
terima kasih atas nasihatnya..
Posting Komentar